Jumat, 10 Februari 2017

Makalah fisiologi darah

FISIOLOGI DARAH


Disusun Oleh :

Alifa Muyasaroh      (A.101.18.001)
Anisa Luxfiaty          (A.101.18.003)
Fajarwati                  (A.101.18.014)


AKADEMI ANALIS KESEHATAN
NASIONAL
SURAKARTA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Darah berasal dari kata “haima”,bahasa yunani  yang berasal dari akar kata hemo atau hemato. Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.. Darah memiliki warna merah yang berasal dari kandungan oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme di dalam tubuh.temperature 38°C, dan pH 7,37-7,45.
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa itu darah?
2.      Apa saja komponen darah?
3.      Apa saja fungsi darah?
4.      Bagaimana proses pembentukan darah?
5.      Apa itu destruksi darah?


C.    Tujuan
1.      Mengetahui apa itu darah
2.      Mengetahui komponen darah
3.      Mengetahui fungsi darah manusia
4.      Mengetahui proses pembentukan darah
5.      Mengetahui destruksi – destruksi darah
6.      Mengetahui golongan darah
7.      Mengetahui kelainan – kelainan pada darah
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Darah Manusia
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi
utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory
protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah
tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh
darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon
dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu
dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah
itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan
dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk
dibuang sebagai air seni.
Ket:


a.Eritosit
b.Neutrofil
c.Eusinofil
d. Limfosit

B.     Komponen darah manusia
Darah tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darahSerum darah atau plasma terdiri atas :
Air       : 91,0%
Protein : 8,0 % ( albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen )
Mineral : 0,9% ( terdiri atas natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium, besi , dst)
Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik, yaitu : glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino. Plasma juga berisi : gas ( oksigen dan karbondioksida ), hormon-hormon, enzim, dan antigen.
Sel darah terdiri atas 3 jenis :
-          Eritrosit atau sel darah merah
-          Leukosit atau sel darah putih
-          Trombosit atau keping darah
 a.      Sel darah merah ( eritrosit )
Dalam 1 mm3 darah terdapat 5 juta sel darah merah. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino mereka juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk penggantinya  diperlukan diit seimbang yang berisi seimbang. Wanita memerlukan lebih banyak zat besi karena beberapa diantarnya dibuang sewaktu menstruasi, sewaktu hamil diperlukan zat besi dalam jumlah yang lebih banyak lagi untuk perkembangan janin dan pembuatan susu.
Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek, pipih dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa dan dari sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum.
Bila terjadi perdarahan maka, sel darah merah dengan hemoglobinnya sebagai pembawa oksigen, hilang. Pada perdarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya. Tetapi bila kadar hemoglobin turun sampai 40% atau di bawahnya, maka diperlukan transfusi darah.
Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi.Ia memiliki afinitas ( daya gabung) terhadap oksigen. Dan dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin di dalam sel darah merah.Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan.
Fungsi sel darah merah :
a)      Sel-sel darah merah mentranspor oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap oksigen
b)      Hemoglobin sel darah merah berikatan dengan karbon dioksida untuk ditranspor ke paru-paru, tetapi sebagain besar karbon dioksida yang dibawa plasma berada dalam bentuk ion bikarbonat. Suatu enzim ( karbonat anhidrase) dalam eritrosit memungkinkan sel darah merah bereaksi dengan karbon dioksida untuk membentuk ion bikarbonat. Ion bikarbonat berdifusi keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma.
c)      Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan buffer asam basa.

b.      Sel darah putih
Dalam setiap mm3 darah terdapat 6000-10.000 (rata-rata 8000) sel darah putih . granulosit atau sel polimorfonukleat merupakan hampir 75% dariseluruh jumlah sel darah putih. Mereka terbentuk dalam sumsummerah tulang. Sel ini berisi sebuah nukleus yang berbelah banyak dan protoplasmanya bergulir.  Karena itu disebut sel bergulir atau granulosit. Kekurangan granulosit disebut granulositopenia. Tidak adanya granulosit disebut agranolusitosit yang dapat timbul setelah meminum obat tertentu, termasuk jugabeberapa antibiotika.
Ada lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah :
  • Granulosit  yang terdiri dari :
  1. Neutrofil yang berfungsi untuk menyerang dan menghancurkan bakteri virus dan agen penyebab cedera lainnya.
  2. Eusinofil berfungsi dalam detoksikasi histamin yang diproduksi sel mast dan jaringan yang cedera saat inflamasi berlangsung.
  3. Basofil fungsinya menyerupai sel mast yang mengandung histamin mungkin untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan juga antikoagulan heparin, mungkin untuk membantu mencegah penggumpalan darah intravaskuler.
  • Agranulosit
Leukosit tanpa granula sitoplasma yang terdiri dari :
  1. Limfosit berfungsi dalam reaksi imunologis
  2. Monosit berfungsi sebagai histiosit jaringan atau makrofag tetap.

Fungsi sel darah putih :
  1. Mengatasi inflamasi dan imunitas.
  2. Memakan benda asing atau fagositosis.
  3. Limfosit T membunuh sel secara langsung atau membentuk limfokin suatu substansi yang memperkuat akitfitas sel fagosit
  4. Menghasilkan antibodi
  5. Tempat penyimpanan berbagai material biologis kuat seperti histamine, serotomin, dan heparin. Material ini sangat penting dalam suplai daarah ke jaringan.

c.       Trombosit (keping darah)
Fungsinya berkaitan dengan pembekuan darah dan hemostasis (menghentikan pendarahan). Bila pembuluh darah mengalami injuri atau kerusakan maka dapat dihentikan dengan serangkaian proses :
  1. Permukaannya menjadi lengket, sehingga memungkinkan trombosit saling melekat dan menutupi luka karena ada pembekuan darah.
  2. Merangsang pengerutan pembuluh darah, sehingga terjadi penyempitan ukuran lubang pembuluh darah.

 Sifat Fisik dan Komposisi Darah
Sifat fisik sel darah merah :
  1. Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya dan berdiameter 7,65 mikro meter.
  2. Eritrosit terbungkus dalammembran sel dengan permeabilitas tinggi. Membran inielastis dan fleksibel , sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler.
Komposisi Sel Darah Merah
  1. Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin.
  2. Jumlah sel darah merah padalaki laki sehat berukuran rata rata adalah 4,2 sampai 5,5juta sel permilimeter kubik.
  3. Jumlah sel darah merah pada peremppuan sehat berukuran rata rata , jumlah sel darah merahnya  antara 3,2 sampai 5,2 juta sel per milimeter kubik.
  Sifat fisik sel darah putih :
  1. Granulosit
a)      Neutrofil à memiliki granula kecil  berwarnamerah muda dalam sitoplasmanya. Nukleusnya memiliki 3-5 lobus yang terhububgkan dengan benang kromatin tipis. Diameternya  mencapai 9-12 mikrometer.
b)      Eosinofil à memilki granula sitoplasma yang kasar dan besar. Dengan perwanaan oranye kemwrahan. Sel ini memiliki nukleus berlobus dua, dan berdiameter 12-15 mikrometer.
c)      Basofil à memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam serta memeperlihatkan nukleus berbentuk  S. Diameternya sekitar 12-15 mikrometer.
2.      Agranulosit
a)      Limfosit à mengandung nukleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma. Ukurannya bervariasi, ukuran terkecil 5-8 mikrometer; ukuran terbesar 15 mikrometer.
b)      Monosit à merupakan sel darah terbesar diameternya rata rata berukuran 12-18 mikrometer. Nukleusnya besar , berbentuk seperti telur atau seperti ginjal, yang dikelilingi sitoplasma .berwarnabiru keabuan pucat.
Komposisi sel darah putih
Sel darah putih terdiri dari 60% neutrofil, 1-3 % eusinofil, kurang dari1%  basofil, 30% limfosit , 3-8% monosit.


C.    FUNGSI UMUM DARAH
Secara umum fungsi darah adalah sebagai berikut :
a. Alat transport makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke seluruh tubuh.
b. Alat transport oksigen (O2), yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke seluruh tubuh
c. Alat transport bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru-paru (gas), ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan ke empedu dalam saluran cerna sebagai tinja (untuk bahan yang sukar larut dalam air).
d. Alat transport alat jaringan dari bahan-bahan yang diperlukan oleh suatu jaringan yang dibuat oleh jaringan lain.
e. Mempertimbangkan keseimbangan dinamis (homeostatis) dalam tubuh, termasuk di dalamnya adalah mempertahankan suhu tubuh, mengatur keseimbangan distribusi air dan mempertahankan keseimbanagan asam-basa sehingga Ph darah dan cairan tubuh tetap dalam keadaan yang seharusnya.
f. Mempertahankan tubuh dari agresi benda atau senyawa asing yang umumnya selalu dianggap mempunyai potensi menimbulkan ancaman.
Dengan demikian, secara garis besar dapat dikatakan bahwa fungsi darah adalah sebagai sarana transport, alat homeostatis dan alat pertahanan. 
Fungsi  Darah  dan  Sel  Darah
Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup yang berada dalam ruang vaskuler, karena peranannya sebagai mediakomunikasi antar sel ke berbagai bagian tubuh. Fungsi darah adalah sebagai berikut :
a. Sebagai  pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
b.  Sebagai pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
c. Sebagai pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
d. Sebagai pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
e. Sebagai pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
f. Menjaga suh/ temperatur tubuh
g. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku
h. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll.
i. Membantu menutup luka, oleh keping-keping darah


D.    Penguraian (Destruksi) Eritrosit
Jika eritrosit telah berada dalam sistem sirkulasi, maka dalam keadaan normal umurnya rata-rata 120 hari. Eritrosit yang lebih tua menjadi lebih rapuh. Jika dinding selnya sangat rapuh, maka eritrosit dapat pecah dalam perjalananya melalui pembuluh darah yang sempit. Sebagian besar eritrosit pecah di dalam limpa karena terjepit sewaktu melewati pulpa merah limpa.
Hemoglobin yang terlepas dari eritrosit difagositosis dan dicernakan oleh sel-sel makrofag terutama yang terdapat dalam limpa, hati (sel-sel Kupffer) dan sumsum tulang. Besi (Fe) yang lepas diangkut kedalam sumsum tulang untuk membentuk eritrosit baru, atau disimpan dihati dan jaringan lain dalam bentuk ferritrin. Bagian hem-nya diubah sel-sel retikuloendotelium menjadi bilirubin (pigmen empedu).























BAB III
PENUTUP

Darah merupakan komponen yang penting bagi tubuh. Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Komponen darah manusia terdiri  dari air, mineral, dan protein, yang masing-masing mempunyai peran tersendiri.


















DAFTAR PUSTAKA

staff.uny.ac.id/sites/default/files/ANATOMIFISIOLOGI.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar